Karena Pekerjaan Listrik PLN, Malam Ini Mulai Pukul 22.00–02.00 Air Mati di 53 Kelurahan: Masyarakat Perlu Antisipasi, Hemat dan Tampung Air Secukupnya

Foto-IST-Sugiyanto (SGY)-Emik

PLN tentu memiliki alasan teknis dan logis dalam melakukan perbaikan jaringan listrik, sementara PAM Jaya harus cepat menyesuaikan serta mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk potensi keluhan masyarakat

Oleh : Sugiyanto (SGY)
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (HASRAT)

Beberapa hari lalu saya membaca berita daring yang menginformasikan bahwa pasokan air PAM akan terhenti di 53 kelurahan yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat. Berdasarkan penjelasan dari pimpinan PAM Jaya, penghentian distribusi air ini disebabkan adanya pekerjaan perbaikan listrik oleh PLN yang berdampak langsung terhadap operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Jakarta Timur.

Adapun nama 53 kelurahan yang terdampak penghentian operasi sementara, berdasarkan data yang tersedia, meliputi sebagian wilayah di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara, yaitu:

Kelurahan Gunung Sahari Utara, Pasar Baru, Gunung Sahari Selatan, Harapan Mulya, dan Kebon Kosong. Kemudian, Kemayoran, Serdang, Sumur Batu, Utan Panjang, Cempaka Baru, Galur, Johar Baru, Kampung Rawa, Tanah Tinggi, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Rawasari, Bungur, Kenari, Kramat, Kwitang, Paseban, Senen, dan Bali Mester.

Wilayah lainnya adalah Cipinang, Jati, Jatinegara Kaum, Pisangan Timur, Rawamangun, Kayu Manis, Kebon Manggis, Pal Meriam, Kayu Putih, Pulo Gadung, Cakung Barat, Cakung Timur, Jatinegara, Penggilingan, Rawa Terate, dan Ujung Menteng. Berikutnya adalah Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Pegangsaan Dua, Rorotan, Kebon Bawang, Koja Selatan, Koja Utara, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Pademangan Timur, dan Sunter Jaya.

Masih mengacu pada informasi dari PAM Jaya, penghentian distribusi dilakukan secara bertahap, sehingga dampaknya mulai terasa sejak pukul 19.00 WIB pada Jumat malam. Setelah pekerjaan PLN selesai, IPA Pulogadung akan kembali beroperasi secara bertahap mulai pukul 03.00 WIB. Aliran air diperkirakan akan kembali normal sepenuhnya dalam waktu paling lama 48 jam, terutama bagi wilayah yang letaknya paling jauh dari instalasi.

Hal terpenting dari kondisi ini adalah memahami bahwa pekerjaan tersebut dilakukan demi kepentingan bersama. PLN tentu memiliki alasan teknis dan logis dalam melakukan perbaikan jaringan listrik, sementara PAM Jaya harus cepat menyesuaikan serta mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk potensi keluhan masyarakat. Karena itu, tidak ada pihak yang perlu disalahkan. Justru diperlukan kesadaran kolektif untuk mengantisipasi dampaknya secara bersama-sama.

Agar situasi ini dapat ditangani secara baik dan adil bagi semua pihak, PLN dan PAM Jaya perlu melakukan sosialisasi informasi secara maksimal kepada masyarakat mengenai jadwal pemadaman listrik dan penghentian pasokan air. Segala saluran komunikasi harus dimanfaatkan — mulai dari media sosial, publikasi resmi, hingga penyampaian langsung ke warga di lapangan.

Selain sosialisasi, perlu pula disiapkan langkah antisipatif. PLN dapat mempertimbangkan penyediaan genset di beberapa lokasi strategis untuk mengurangi dampak pemadaman listrik, sedangkan PAM Jaya diharapkan menyiapkan pasokan air bersih darurat di sejumlah titik agar warga tetap bisa memenuhi kebutuhan dasar.

PAM Jaya juga perlu memastikan bahwa setelah aliran air kembali beroperasi, tidak terjadi gangguan kualitas seperti air keruh atau bercampur endapan. Diperlukan upaya pembersihan jaringan agar air yang kembali mengalir ke rumah warga tetap jernih dan aman digunakan.

Di sisi lain, masyarakat juga dihimbau untuk berperan aktif dengan menghemat penggunaan listrik dan air selama masa gangguan. Warga disarankan menampung air secukupnya terlebih dahulu untuk keperluan rumah tangga, terutama bagi wilayah yang kemungkinan akan paling lambat menerima kembali aliran air normal.

Mulai Jumat, 31 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB, seluruh pihak terkait perlu segera menjalankan langkah-langkah sosialisasi dan koordinasi secara serentak. Masyarakat diharapkan tanggap dan siap menghadapi situasi sementara ini dengan penuh kesadaran. Saya menulis artikel ini karena menilai persoalan air dan listrik merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan sehari-hari, sehingga harus ditangani secara serius, cepat, dan saling mendukung antar semua pihak — PLN, PAM Jaya, dan masyarakat Jakarta.